THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Saturday 4 June 2011

Mengapaa wujudd istilahh bosan ??




"Bosan la begini, asyik buat benda sama je."
"Amirul, keluar jom. Bosan la lepak rumah."
Kalimah 'bosan' seringkali digunapakai dalam kehidupan manusia sekarang untuk menggambarkan perasaan seseorang yang jemu dengan cara hidup yang dihadapi.
Tetapi, hakikatnya kalimah 'bosan' itu hanya wujud dalam kamus hidup manusia yang kosong jiwanya, malah lebih teruk manusia yang menjadi hamba kepada budaya hedonisme. Hidup terasa kosong apabila tiada hiburan yang melalaikan menjadi teman.
"Bosannya, internet buat hal la pulak. Banyak la notification nanti tak terbalas."
"Ala, hujan lagi. Sekejap lagi mula la astro buat hal. Melepas tengok Jozan buat lawak."
Bagi mereka yang kaya jiwanya, mereka akan terus sibuk dan sibuk mengimbangi amalan dunia dan bekalan di akhirat sehingga masa yang ada bagaikan tidak mencukupi bagi mereka. Seringkali mereka berjuang menggunakan setiap detik waktu yang masih bersisa mengabdikan diri kepada Tuhan.
Ingatlah, setelah dilahirkan ke dunia, kita diamanahan dengan misi yang penting. Kitalah hamba, dan kita jualah pemimpin.
Firman Allah: 
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerosakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [al-Baqarah : 30]
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. [al-Dhariyat : 56]
Dua misi ini yang akan terus membuatkan kita berasa sibuk dan terus sibuk, sehingga kita tidak punya masa untuk merasa bosan dalam hidup. Berusahalah menghapuskan perkataan 'bosan' dalam kamus kehidupan seharian kita dengan mengabdikan diri kepada Allah dan mengimarahkan bumi Allah dengan menjadi khalifah yang soleh dan solehah. Insya-Allah..

Tafakur = Zikraa




Ya Allah... Ya Allah...
Ya Allah... Ya Allah...
Ya Allah... Ya Allah...
Ya Allah... Ya Allah...

Di keheningan malam
Tafakur di kesyahduan
Merindui janji-Mu Tuhan
Bantuan di perjuangan

Kutitiskan air mata
Taubat segala dosa
Moga terangkat penghijab kalbu
Antara kau dan aku

Ya Allah ya Tuhanku
Kusujud pada kudrat-Mu
Kuserahkan jiwa ragaku
Pada takdir iradhat-Mu

Pimpinlah daku dalam redha-Mu
Kasihi daku dalam rahmat-Mu
Hanya pada-Mu aku mengadu
Ya Allah ya Tuhanku

Ya Allah... Ya Allah...
Ya Allah... Ya Allah...
Ya Allah... Ya Allah...
Ya Allah... Ya Allah...




Setuluss cintaa Nabi Muhammad....



Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap, Rasulullah s.a.w. dengan suara terbatas memberikan kutbah.
"Wahai umatku, kita semua berada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al-Quran dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tetapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk. "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggil Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega,matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan risau, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengadu. Fatimah terpejam. Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat sungguh maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku (peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.)"
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii.. (Umatku, umatku, umatku).."
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai seperti Baginda mencintai kita? Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Sahabat-sahabat muslim sekalian, marilah kita renungkan kembali pengorbanan Rasulullah kepada umatnya, betapanya cintanya Rasulullah kepada umatnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
Pernahkah kita menangis untuk Rasulullah s.a.w? Sedangkan di akhir hayat baginda menangis kerana kita. Renungkanlah...

Tuesday 31 May 2011

Taubat seorang Hamba

taubatlah...ssungguhnya ALLAH maha menerima taubatt...tpi taubatt knalaa sbnar bnarr taubatt x buleylaa kalo daa taubatt tpi wat lgi... jgn smpai x smpatt bertaubatt yeeee !!

Puteriku Sayang

puteri jew..

sayang muslim,ana muslim...

...lagu tema..

Cinta Allah...

korang sedar x ?? subhanALLAH..jika sedar Alhamdulillah...


hargailahh orangg yangg kitaa sayangg !!

Erti Cinta Sebenar ...

..

senyuuumm puunn susahh kaa ??